10 Bersungguh Menghilangkan Najis. Dari Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah bersabda \” Sucikanlah dirimu dari air kencing karena kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya (HR. Daruqutni). Hadist ini menandakan petapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian dalam membuang hajat. Karena ini berkaitan dengan najis.
10 Jalan Perbuatan Baik – Dasa Kusala Kamma Patta10 Jalan perbuatan baik Dasa Kusala Kamma adalah landasan Buddha Dhamma. Hukum alam didasarkan pada Kusala-Kamma atau Dasapunnakiriyavatthu berasal dari kata Dasa, Punnakiriya dan Vatthu. Dasa artinya sepuluh. Punna kiriya artinya jasa atau berbuat kebajikan. Dan Vatthu artinya perihal atau cara. Jadi, Dasapunnakiriyavatthu artinya 10 jalan perbuatan baik atau sepuluh cara untuk berbuat kebajikan atau jasa. Dasapunnakiriyavatthu ini disebut juga Dasa Kusala-Kamma. Sepuluh cara tersebut adalah1. DanaArtinya beramal, murah hati, membantu orang, memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan keperluannya tanpa terdiri dari 4 macam, antara lain• Amisadana dana yang diberikan dalam bentuk materi atau barang. Misalnya memberikan uang, beras, makanan, pakaian, obat-obatan, dll. • Dhammadana berdana dalaam bentuk pengorbanan atau pemberian dalam bentuk memberi penerangan, khotbah, ceramah atau mengajar dhamma kepada seseorang atau banyak orang. Dhammadana ini adalah dana yang paling tinggi nilainya atau pahalanya. • Atidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri sendiri demi kepentingan umat manusia. Contoh usaha Pangeran Siddharta untuk menjadi Buddha. • Mahatidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri atau kehidupannya sendiri untuk mencapai cita-cita luhur. Contoh Pertapa Gautama berusaha menyempurnakan paramita hingga mencapai Nibbana. Contoh lain Para pahlawan yang rela mengorbankan diri atau kehidupan mereka demi membela tanah SilaArtinya melakukan perbuatan, ucapan, dan penghidupan yang benar. Bhavana artinya pengembangan batin, yaitu upaya untuk membersihkan pikiran dan mengembangkan sikap selalu terdiri dari • Pancasila lima latihan kemoralan Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari. • Atthasila delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan lunar • Dasasila Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapahidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain. • Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 yang benar akan berakibat terlahir dalam keluarga luhur yang BhavanaBhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu • Samatha_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin. • Vipassana_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini ada 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau melaksanakan meditasi kelah akan terlahir di alam Dewa dan alam Apacayana Artinya sifat rendah hati, tidak sombong, serta menghormat kepada yang pantas dihormati dan termasuk menghormat mereka yang lebih berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat VeyyavacaArtinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut memberi dana pada bulan Kathina, menjadi panitia pada hari besar keagamaan, mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari juga ? Contoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-Hari6. PattidanaYang berarti membagi kebahagiaan dengan orang lain, tidak mementingkan diri juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai Pattanumodana artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati, sikap menerima dan bergembira dalam ikut menikmati hasil perbuatan baik orang ikut senang melihat kebahagiaan orang lain, memberi ucapan selamat ulang tahun, melaksanakan hal ini kelak akan terlahir dalam lingkungan yang Dhammasavanaartinya mempelajari dan sering mendengarkan macam berkah atau keuntungan mendengarkan dan mempelajari dhamma, antara lain1. Dapat mendengarkan dhamma yang belum pernah didengar 2. Akan lebih dimengerti bagi mereka yang telah mendengarnya 3. Dapat menghilangkan keragu-raguan akan kebenaran dhamma 4. Akam memiliki pandangan yang terang 5. Pikiran akan menjadi bersihDengan sering mendengarkan dhamma akan menambah Dhammadesana Artinya menyebarkan atau membabarkan melaksanakan Dhammadesana adalah bhikkhu, bhikkhuni, samanera, atau menyebarkan dan menerangkan dhamma berbuah dengan bertambahnya DitthijukammaArtinya berpandangan hidup yang benar atau meluruskan pandangan hidup yang salah menjadi pandangan hidup yang hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha dan LainnyaSejarah Candi Borobudur Abad – Memiliki 6 Teras dan 504 Patung BuddhaContoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-HariSiddhartha Gautama 563–483 SM – Filsuf BuddhaKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Arti Mimp Tafsir, Definisi, Penjelasan Mimpi Secara PsikologiTanda Astrologi Zodiak Peringkat Dari Yang Terbaik Sampai TerburukFeng Shui – Penjelasan dan ContohArti Kartu Tarot – Tafsir, Arti, Makna, Penjelasan, Cara Bermain Kartu Tarot10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!Sejarah Nusantara – Kronologi Dari Zaman Prasejarah Sampai SekarangUrutan Planet-Planet Terdekat Dengan MatahariCara Tips Pintar Dalam Kehidupan Sehari-HariCara Mengatur Kamar Tidur Menurut Feng Shui – Untuk Kebaikan AndaHewan peliharaan mana yang sesuai dengan tanda zodiak Anda?10 Pembunuh Berantai Tersadis di Dunia Serial Killer5 Pulau Terbesar Di Indonesia10 Kota Terbesar di AmerikaSeperti Apa Psikopat Itu Sebenarnya?Rudal – Peluru Kendali – Pengertian, Jenis dan ContohIndonesia Juga Memiliki 3 Reaktor Nuklir – Rumus Kimia Uranium U92Reaksi NuklirDaftar Hari Penting Di Indonesia Hari Libur / Hari Besar / Hari Raya KeagamaanMengapa Suhu Udara Lebih Dingin Saat Ketinggian Tempat Meningkat?Kanker Payudara Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan, Pencegahan, Diteksi DiniSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanTanpa Batu Rosetta, Kita Tidak Tahu Tentang Mesir KunoApakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus 1961Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Pure Dhamma, WikipediaPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing
\n\n\n\n 10 perbuatan baik dalam agama buddha
KetuhananAgama Buddha Sulan, S.Ag., M.M. PENDAHULUAN odul 1 ini merupakan Modul awal dari serangkaian modul mata kuliah Pendidikan Agama Buddha yang berbobot 3 SKS. Karena merupakan modul awal maka isi dan uraiannya merupakan dasar untuk dapat memahami materi-materi Modul selanjutnya. Topik yang akan dibahas dalam Modul ini
Monday, January 02, 2006 10 Perbuatan Baik Kusala Kammapatha Di dalam konsep buddhis, Ada 10 perbuatan baik yang apabila dilakukan akan lebih cepat berbuah karma Berdana Dana2. Bermoral Sila3. Meditasi Bhavana4. Menghormat orang yang patut dihormati Apacayana5. Melayani orang yang patut dilayani Veyyavacca6. Pemberian jasa Pattidana7. Turut bahagia atas kebaikan orang lain Pattanumodana8. Mendengarkan Dhamma Dhamma Savanna9. Membabarkan Dhamma Dhamma Desana10. Mengarahkan pada pandangan benar Ditthijju kamma Yangpertama penolakan terhadap perbuatan yang buruk, dan yang kedua merealisasikan perbuatan yang baik. Setiap rumusan sila mengandung aspek yang berpasangan dan saling bergantungan. Kedua aspek itu jelas terlihat
Dharma Ajaran Sang Buddha benar-benar memberikan manfaat yang nyata, seperti yang akan kita uraikan ini, 10 Perbuatan Baik menurut Pandangan Buddhis ataupun menurut Ajaran Sang Buddha diuraikan sebagai berikut 1. Berdana Dana 2. Bermoral atau Budi peperti yang baik Sila 3. Meditasi Bhavana 4. Menghormati orang yang patut di hormati Apacayana 5. Melayani orang yang patut dilayani Veyyavacca 6. Pemberian jasa Pattidana 7. Turut berbahagia bersuka cita atas kebaikan orang lain Pattanumodana 8. Mendengarkan Dhamma Dhamma Savanna 9. Membabarkan Dhamma Dhamma Desana 10. Mengarahkan Pandangan yang benar Ditthijju kamma Dengan meninggalkan segala perbuatan yang buruk dan jahat, serta mengamalkan 10 perbuatan baik ini, merupakan dasar bagi kita untuk mempraktekkan ajaran Sang Buddha, karena tidak semua orang tahu manfaat dari praktek atau mengamalkan 10 perbuatan baik ini. Praktek dari 10 Perbuatan baik ini akan menyebabkan tertanamnya benih-benih karma baik bagi orang yang mempraktekannya dengan sungguh-sungguh, dan karma baik ini akan berbuah pada masa yang akan datang, bisa dalam kehidupan ini ataupun pada kelahiran yang akan datang.
Kasihbukan perbuatan yang tidak sopan atau tidak berakal budi, seperti ada tertulis dalam Mazmur 37 : 10, 11 “Hanya sedikit waktu lagi, orang fasik tidak akan ada lagi. Orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan benar-benar mendapatkan kesenangan yang besar atas limpahnya kedamaian”.
Oleh Deddy Sukamto & Majaputera Karniawan, Kebaikan dalam pengertian umum Kebaikan adalah suatu nilai yang ada dalam setiap enam agama besar yang diakui di Indonesia dan juga dalam ajaran agama maupun kepercayaan lainnya. Kebaikan juga adalah sebuah nilai universal yang dapat dipahami oleh semua manusia. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kebaikan berakar pada kata baik’ yang berarti elok, patut, teratur; berguna; tidak jahat, sedangkan kebaikan sendiri berarti sifat baik ataupun perbuatan baik KBBI Kebaikan juga sering diasosiasikan dengan kebajikan, yang secara arti kata, kebajikan berarti sesuatu yang mendatangkan kebaikan keselamatan, keberuntungan, dsb; juga berarti perbuatan baik Ibid. Banyak tokoh umum yang juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan mengentaskan ketidakadilan serta kejahatan tanpa menjelaskan secara definitif apa itu kebaikan. Setiap agama pun memiliki nilai kebaikannya sendiri, sehingga sulit menemukan kebaikan menurut pendapat ahli, hal ini dikarenakan kebaikan adalah istilah lazim yang sudah diketahui khalayak umum. Kebaikan dalam Ajaran Buddha Melakukan kebaikan kebajikan berarti menjadi baik kepada sesama, yaitu menjadi bermanfaat bagi sesama atau murah hati Dhammavuddho, 20083 Dalam bahasa Pali, ada beberapa kata yang berarti kebaikan dan kebajikan. Seperti Kusala yang berarti Kebaikan; Punna berarti kebajikan, jasa.; sedangkan Succarita berarti perbuatan kebaikan, bisa melalui perbuatan jasmani, ucapan, maupun pikiran. The Thai Buddhist Sangha Order dalam Ping 201622 menjelaskan berbagai pokok ajaran Buddha yang berhubungan dengan kebajikan Punna No. Palivacana Arti Bahasa Indonesia Sumber 1 Punnam Corehi Duharam Kebajikan tidak dapat dirampok Sam. Sa. 15/50. 2 Punnam Sukham Jivitasankhayamhi Kebajikan memberikan kebahagiaan pada saat ajalnya tiba Khu. Dha. 25/59. 3 Sukho Punnassa uccayo Kebahagiaan berasal dari akumulasi kebajikan Khu. Dha. 25/30. 4 Punnani paralokasmim patittha honti paninam Kebajikan akan melindungi dalam kehidupan yang akan datang Sam. Sa. 15/26; San. Pancaka 22/44; Khu. Ja. Dasaka 27/294. 5 Punnani kayiratha sukhavahani Kebajikan akan membawa kebahagiaan Sam. Sa. 15/3. An. Tika. 20/198. Sumber tabel Pengolahan sendiri. Pada dasar ajarannya, Buddha mengajarkan untuk menghindari segala bentuk kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan mensucikan pikiran dari sini sudah terlihat dengan jelas bahwa Ajaran Buddha berorientasi pada perbuatan kebajikan Succarita dan mencegah perbuatan buruk Duccarita serta membuat pikiran menyingkir dari hal-hal yang menimbulkan kekotoran yaitu keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Ketiga hal ini disebut Tiga macam nasihat Sang Buddha Buddha Ovada, Ping, 201627-29. Seseorang yang mempelajari Ajaran Buddha, pertama-tama harus mengetahui dan mampu menghindari serta mencegah semua perbuatan buruk Duccarita. Kesemuanya dari sini dikelompokan melalui 3 tiga jalur yaitu perbuatan buruk melalui jasmani Kaya duccarita, ucapan Vaci duccarita, dan pikiran Mano duccarita dalam U Jotalankara, 201355-56. Apapun jenisnya, perbuatan buruk ini disebut sebagai kualitas tidak bermanfaat atau tidak baik Akusala dhamma yang harus segera diatasi. Ada sepuluh macam duccarita yang harus dihindari Ibid, 201355-65 sebagaimana diterangkan pada tabel berikut No Perbuatan Duccarita Dikatakan terjadi jika Faktor terjadinya lengkap Melalui jalur 1 Membunuh Mahluk hidup Sadar itu Mahluk hidup Kehendak untuk membunuh Usaha untuk membunuh Kematian akibat membunuh. TINDAKAN JASMANI 2 Mencuri Kekayaan orang lain Sadar itu milik orang lain Kehendak untuk mencuri Usaha mencuri Terjadi pencurian akibat usaha. 3 Melakukan hubungan seksual yang salah Objek terlarang perempuan di bawah perwalian Hasrat seksual untuk menikmatinya Upaya untuk menikmati Memasukan alat kelamin ke dalam kelamin orang lain. 4 Berbohong Suatu hal yang tidak benar Kehendak untuk menipu Usaha untuk berbohong Berbicara kebohongan pada orang lain. UCAPAN 5 Memfitnah/ Memecah belah Hubungan yang akan dipecah Pikiran untuk memecah belah Usaha memecah belah Berbicara untuk memecah belah. 6 Ucapan kasar Ada pihak lain untuk dilecehkan Pikiran marah Melakukan pelecehan. 7 Ucapan omong kosong/gosip Adanya pembicaraan tidak masuk akal atau tidak ada untungnya Terdapat topik-topik sejenis. 8 Tamak, iri hati Properti atau materi orang lain Menunjuk dengan mengharapkan “Kalau saja itu milikku”. PIKIRAN 9 Keinginan jahat Ada mahluk lain Berpikir untuk menyakiti mahluk lain. 10 Pandangan salah Sikap menyesatkan dalam memandang objek Pemahaman berdasarkan konsep yang salah. Sumber tabel Pengolahan sendiri. Setelah mengetahui jenis-jenis perbuatan buruk yang harus dihindari, seseorang perlu berusaha semaksimal mungkin menghindarinya dan mencegahnya untuk timbul, dengan menghindari kejahatan sebagai awal kebajikan. Menghindari perbuatan jahat dan memulai melakukan perbuatan baik tidak perlu dalam hal yang besar, untuk melakukannya dibutuhkan tekad yang kuat, usaha berkesinambungan dan terus menerus. Agar seseorang dapat menjadi semakin baik, usaha ini harus sering dilatih dan dikembangkan dalam kehidupannya. Dalam rangka mengembangkan kebaikan, ada 10 hal yang dapat dikembangkan, yang dinamakan 10 dasar perbuatan baik Dasa Puna Kiriya Vatthu, Iti 230 dalam U Jotalankara, 201371-81 Memberi Dana Memberi adalah bermurah hati, perbuatan derma yang patut dipuji merupakan dasar atau landasan untuk memperoleh berbagai keuntungan atau manfaat. Bentuknya tidak selalu materi, bisa saja berupa non materi. Ada tiga jenis Dana yang paling umum A. Amisa Dana adalah pemberian dalam bentuk benda atau materi; B. Abhaya Dana adalah memberi perlindungan dari bahaya, bisa dari para penguasa yang jahat, pencuri, kebakaran, musibah, binatang buas, musuh, perang, dan lain sebagainya; C. Dhamma Dana adalah memberikan ajaran kebenaran Dhamma dengan pikiran murni, pemberian berbentuk spiritual-religi dengan tujuan mengajarkan jalan menuju akhir dari penderitaan dukkha dan mencapai nibbana. Diantara ketiga jenis ini, Sang Buddha menyatakan Dhamma Dana adalah yang terbaik Moralitas Sila Moralitas adalah aturan, sebuah tatanan aturan yang menjadi dasar tingkah laku baik secara jasmani maupun ucapan. Umat Buddha sedikitnya menjalankan 5 lima aturan sila Pancasila yaitu menghindari pembunuhan mahluk hidup, menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan, menghindari perbuatan asusila, menghindari ucapan yang tidak benar, dan menghindari minuman memabukkan hasil penyulingan atau peragian yang menyebabkan lemahnya kesadaran DN33. Sangiti Sutta. Pada hari Uposatha, umat Buddha melaksanakan 8 delapan Sila Disebut Atthasila, Atthangauposatha sila – Saṅkhittūposatha Sutta, yaitu 5 lima sila tadi ditambah menghindari makan makanan setelah tengah hari; menghindari menari, menyanyi, bermain musik, melihat pertunjukan, memakai dan berhias dengan bebungaan, perhiasan, wewangian, kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri; menghindari penggunaan tempat tidur yang tinggi dan besar/mewah atau melaksanakan 9 sembilan Sila Disebut Navasila, Navangauposatha sila – Navaṅguposatha Sutta, yaitu 8 delapan Sila ditambah bertekad akan berdiam dalam pikiran memancarkan cinta kasih terhadap semua makhluk. Menjalankan sila selain kewajiban juga adalah suatu bentuk kebaikan yang bisa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Bhavana Samadhi, meditasi pengembangan mental Meditasi adalah pengembangan mental, sebuah perbuatan baik yang juga bermanfaat bagi melatih pikiran sendiri. Ada 2 dua hal yang harus dikembangkan dalam meditasi, yaitu Samatha ketenangan batin dan Vipassana pandangan terang. Apacayana Apaciti Rasa Hormat Secara harfiah berarti kehendak yang timbul dari dalam diri seseorang untuk menghormat kepada orang yang bijaksana atau orang yang lebih tua dengan berdiri dari tempat duduknya dan memberikan penghormatan tanpa mengharapkan pamrih apapun. Rasa hormat sebagai suatu dasar perbuatan baik yang patut dipuji, misalnya ketika pergi menemui seorang bhikkhu senior, kita membawakan mangkuk dan jubah kepadanya, memberikan penghormatan kepadanya, menunjukkan jalan, dan sebagainya. Ada 4 empat manfaat bagi seseorang yang menghormati orang yang lebih tua yaitu umur panjang, paras bagus, kebahagiaan, dan kekuatan. Veyyavacca Pelayanan Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dalam diri seseorang dalam menjalankan tugas-tugas atau kewajibannya kepada seorang yang lebih tua atau merawat mereka yang sakit dengan pikiran tulus dan murni. Pelayanan sebagai dasar perbuatan baik yang patut dipuji harus dijalankan dalam bentuk menjalankan tugas dan kewajiban baik besar maupun kecil, seperti bakti kepada orang tua, memenuhi tugas dari guru, dan sebagainya. Pattidana Pelimpahan jasa Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mendedikasikan jasa kebajikan kepada yang lainnya. Seseorang berbagi jasa kebajikan sebagai dasar perbuatan baik misalnya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan baik seperti berdana bunga atau makanan, ia mendedikasikan perbuatan baiknya dengan berharap “semoga perbuatan baik ini dapat dinikmati oleh seseorang, atau semua makhluk”. Pattanumodana Bergembira atas kebaikan orang lain Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang bergembira atau bersukacita dengan jasa kebajikan yang diperbuat oleh orang lain yang telah dilakukan. Pattanumodana juga sama dengan Muditta simpati, yaitu bersimpati atau turut bahagia dengan kebaikan dan kebahagiaan makhluk lain. Hal ini dapat dilakukan misalnya ketika telah melihat perbuatan baik yang dilakukan orang lain, kita turut berbahagia dengan mengucapkan terima kasih’, bagus’, baik sekali’, sādhu’, dan sebagainya. Dilakukan saat orang lain berbagi jasa kebaikan dengan kita ataupun ketika orang lain telah melakukan perbuatan baik. Dhammadesana Membabarkan Dhamma Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang membabarkan Dhamma ajaran kebenaran atau memberikan ceramah Dhamma tanpa mengharapkan imbalan, pamrih, ataupun penghargaan. Semata-mata agar para pendengar dapat memperoleh manfaat dari Dhamma yang kita sampaikan. Dhammasavana Mendengarkan pembabaran Dhamma Arti sesungguhnya adalah kehendak yang muncul dari dalam diri seseorang yang mendengarkan ceramah ataupun pembabaran Dhamma dari orang lain dengan pikiran murni, sebagai bentuk perbuatan baik yang akan membawa manfaat apabila dapat dipraktikkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari, lebih baik lagi jika bisa dibagikan kembali kepada orang lain sehingga orang lain tersebut juga memperoleh manfaat, seperti Khujuttara yang mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha dan kemudian membagikannya kembali kepada Samavati Vijjananda, 2008. Ditthujukamma Meluruskan pandangan salah Adalah meluruskan pandangan salah seseorang, atau memperbaiki pandangan-pandangannya sendiri, itulah dasar perbuatan baik yang patut dipuji. Dengan melakukan kesepuluh dasar perbuatan kebajikan sama dengan halnya memenuhi pengajaran Sang Buddha tentang “mengembangkan kebajikan”, inilah bentuk praktis dalam Ajaran Buddha yang kedua. Mengembangkan kebajikan dan Menghindari kejahatan dengan 4 empat Usaha Benar Sammapadhana Dalam rangka memperkuat praktik kita agar terus tumbuh dalam Ajaran Buddha, Sang Buddha telah mengajarkan metode 4 empat usaha benar Cattaro Sammapadhana, keempatnya memiliki 4 empat tujuan yang berbeda-beda Pācīnādi Sutta, yaitu Membangkitkan keinginan untuk tidak memunculkan kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat yang belum muncul; Membangkitkan keinginan untuk meninggalkan kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat yang telah muncul; Membangkitkan keinginan untuk memunculkan kondisi-kondisi bermanfaat yang belum muncul; Membangkitkan keinginan untuk mempertahankan, meningkatkan, dan memperluas kondisi-kondisi bermanfaat yang telah muncul, untuk memenuhinya melalui pengembangan. Metode empat usaha benar Saṃvara Sutta terdiri dari Usaha dengan mengendalikan Saṃvarappadhānaṃ, maknanya adalah mengendalikan diri untuk tidak memunculkan atau mencegah kualitas-kualitas buruk tidak bermanfaat yang belum muncul memenuhi tujuan pada poin A. Caranya dengan menjalankan pengendalian keenam indera mata, telinga, hidung, lidah, kulit badan, dan pikiran dengan tidak menggenggam atau melekat pada gambaran dan ciri-cirinya, sehingga tidak akan muncul kerinduan dan kesedihan yang dapat muncul akibat melekat pada keenam indera ataupun objek turunannya. Usaha dengan meninggalkan Pahānappadhānaṃ, maknanya adalah meninggalkan kualitas-kualitas buruk tidak bermanfaat yang telah muncul memenuhi poin B. Caranya dengan tidak membiarkan pikiran buruk yang telah muncul berupa pikiran keinginan inderawi, pikiran berniat buruk, dan pikiran mencelakai. Berupaya untuk melenyapkan pikiran-pikiran buruk tersebut adalah usaha benar dengan meninggalkannya. Usaha dengan mengembangkan Bhāvanāppadhānaṃ maknanya adalah memunculkan kualitas-kualitas baik dan bermanfaat yang belum muncul memenuhi poin C. Caranya adalah dengan melatih mengembangkan 7 tujuh faktor yang disebut 7 faktor pencerahan, yaitu Perhatian, penyelidikan fenomena, semangat, kegiuran batin, ketenangan batin, Samadhi, dan keseimbangan batin. Dengan demikian, maka kualitas-kualitas bermanfaat dapat muncul dan tumbuh pada seseorang. Usaha dengan melindungi Anurakkhaṇāppadhānaṃ maknanya adalah mempertahankan serta berupaya mengembangkan dan meluaskan kualitas-kualitas baik dan bermanfaat yang telah muncul memenuhi poin D. Caranya adalah dengan melindungi objek konsentrasi yang baik samādhi­nimittaṃ yang telah muncul dalam meditasi, dengan demikian cara ini ditempuh dalam meditasi. Dengan melatih ke empat usaha benar ini, maka kebaikan akan semakin berkembang dan kejahatan dapat ditekan semaksimal mungkin, dan memaksimalkan agar kejahatan tidak dapat timbul dan bertahan kuat di dalam diri seseorang di kemudian hari serta kebaikan akan terus tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Demikianlah nilai kebaikan dalam Ajaran Buddha. *** DAFTAR PUSTAKA Dhammavuddho, Ven Hye Bhikkhu. 2008. Ajaran Buddha. Jakarta. Penerbit Dian Dharma. Vijjananda, Handaka. 2008. Bodhi – Samawati kekuatan cinta. Jakarta. Penerbit Ehipassiko Foundation. Ping, Tjhan Shao Penyunting. 2016. Kurikulum Dhamma Tingkat Satu. Edisi 1 Hak cipta oleh The Thai Buddhist Sangha Order, The Office of the Dhamma-Studies Management and Examination, Controller Under the Royal Patronage. Bandung. Penerbit THE BOARD COMMITTEE FOR DHAMMAYUT IN INDONESIA Vihara Vipassana Graha. Suttacentral Offline Legacy Version. 2005. Dīgha Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Dīgha Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Offline Legacy Version. 2005. Saṃyutta Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Saṃyutta Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Offline Legacy Version. 2005. Aṅguttara Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. _________ Online Legacy Version. 2005. Aṅguttara Nikāya. Diakses 19 Mei 2019 pukul 1300. U Jotalankara, Sayadaw. 2013. AJARAN-AJARAN DASAR BUDDHISME. Jakarta. Penerbit Yayasan Prasadha Jinarakkhita Buddhist Institute. Yoga Permana, I Putu. 2014, KBBI Diakses melalui aplikasi windows phone pada 10 Oktober 2018 2006. Haltersebut dijadikan rujukan dalam mengembangkan kurikulum agama Buddha pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Keenam aspek diatas merupakan kesatuan yang terpadu dari kebaikan, kesusilaan, kebijaksanaan, dan melakukan perbuatan baik. Menurut Doni Koesoema A (2011:118 ) Pendidikan Karakter di sekolah lebih banyak berurusan dengan penanaman Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala BuddhistPengertian Dasa Punnakiriyavatthu. Inti dari Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah “Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiranInilah ajaran para Buddha” Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Sang Buddha. Sang Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari 1. DANA Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi2. SILA 1 2 3 4 Lihat Filsafat Selengkapnya
DalamCerita Jataka, Hyang Buddha memberikan 10 peraturan bagi Kepala negara yang baik, yang dikenal sebagai “Dasa Raja Dharma”. Sepuluh macam kewajiban seorang pemimpin, yaitu: 1. Bebas dari serta menghindari keakuan. 2.
Terus Berbuat Baik Abhittaretha kalyāṇe, pāpā cittaṁ nivā hi karoto puññaṁ, pāpasmiṁ ramati melakukan perbuatan baik, dan bersihkan batin dari yang lambat dalam melakukan perbuatan baik,batinnya akan bergembira di dalam kejahatan.Dhammapada, IX1 DOWNLOAD AUDIO Berbuat baik itu tentu sangat baik dan sangat bermanfaat bagi siapa pun yang terlibat, baik si pelaku maupun si penerima itu sendiri,. Dengan melakukan perbuatan baik berarti sudah mempraktikkan salah satu ajaran Sang Buddha. Oleh karena itu, teruslah melakukan perbuatan baik. Sang Buddha sangat menganjurkan kepada kita semua begitu pentingnya melakukan perbuatan baik dalam bentuk apapun. Karena sesungguhnya perbuatan baik adalah sumber dari segala kebahagiaan. Dalam ajaran Sang Buddha kita sudah ditunjukkan secara jelas dan sistematis dalam melakukan kebaikan. Banyak macam cara yang diajarkan Sang Buddha untuk melakukan perbuatan baik yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya Sang Buddha menjelaskan ada sepuluh macam cara untuk melakukan perbuatan baik yang akan membuahkan kebahagiaan dalam kehidupan kita, yang kemudian biasa disebut dengan dasa puññakiriyavatthu. Dasa puññakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, puñña, kiriya, dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, puñña artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, kiriya artinya melakukan, dan vatthu artinya dasar, hal, atau cara. Jadi, arti keseluruhan dari dasa puññakiriyavatthu adalah sepuluh landasan untuk berbuat kebajikan atau jasa kebajikan. Ajaran ini sangat dianjurkan bagi umat Buddha untuk mempraktikkan keseluruhan dari dasa puññakiriyavatthu tersebut. Sepuluh landasan untuk berbuat kebajikan tersebut adalah sebagai berikut1. D?na beramal, memberi, membantu atau menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dalam A?guttara Nik?ya Sang Buddha mengatakan bahwa orang yang telah berbuat baik akan mengalami kelahiran kembali di alam bahagia, seperti di antara para bangsawan, para brahmana, para perumah tangga yang makmur, bahkan di alam surga Tusita, atau di alam Yama. Seorang pelaku kebajikan tentu akan membawa pengaruh terjadinya perubahan yang lebih baik di berbagai S?la moralitas. Adalah pengendali-an ucapan dan tingkah laku. Kemoralan yang paling dasar adalah dengan menghindari pembunuhan makhluk hidup, pencurian, selingkuh, berbohong, dan mabuk-mabukan. Dalam D?gha Nik?ya, Mah?parinibb?na Sutta 16, Sang Buddha menyebutkan ada lima manfaat yang diperoleh bagi siapa saja yang melaksanakan s?la yaitu a. Kemudahan mendapatkan harta kekayaan yang melimpah melalui usaha yang giat s?lena bhoga sampad?.b. Reputasi/nama baiknya tersebar luas, termashyur namanya di dunia hingga alam Tiada rasa canggung penuh percaya diri jika bertemu atau bergaul dengan para bijaksana. Kemana pun ia pergi banyak orang menghormatid. Meninggal dengan pikiran tenang, dan secara otomatis karena moralnya baik ia terlahir di alam yang lebih baik atau surga s?lena sugati? yanti.e. Dengan moralitas itu pula ia mampu mencapai padamnya kilesa, lenyapnya keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin, sehingga kesempurnaan Nibb?na dapat terealisasi di sini dan kini s?lena nibbuti? yanti.3. Bh?van? pengembangan batin atau Apac?yana menghormati mereka yang lebih tinggi dari kita, dari segi usia, moralitas, integritas, kebijaksanaan, dan Veyy?vacca melayani, menolong, membantu melakukan perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang Pattid?na membagi jasa baik atau kebajikan dengan makhluk lain, khususnya kepada makhluk-makhluk di alam menderita yang memiliki hubungan kamma dengan Patt?numodan? bergembira atas kebajikan yang telah dilakukan orang Dhammassavan? mendengarkan Dhamma. Mendengarkan Dhamma adalah perbuatan baik. Karena itu, pada saat mendengarkan Dhamma-desan?, hendaknya dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh agar mendapatkan membabarkan Dhamma yang merupakan ajaran dari Sang i??hijjukamma meluruskan pandangan hidup. Hal ini adalah kebenaran dengan cara pandang kita, yang semula tidak mengakui adanya akibat dari perbuatan baik dan buruk, kemudian menjadi sadar tentang akibat perbuatan baik dan buruk, dan sebagainya. Inilah sepuluh macam atau cara baik yang apabila dipraktikkan dalam kehidupan akan membawa banyak manfaat. Sungguh amat luar biasa manfaatnya kalau kita mempraktikkan semua perbuatan baik tersebut. Hendaknya mulai sekarang marilah kita munculkan semangat hidup yang baru, karena begitu beruntungnya kita masih memiliki kesempatan untuk melakukan kebajikan dengan melaksanakan ajaran Sang Buddha. Mari kita gunakan kehidupan yang sangat singkat sebagai manusia ini untuk menambah kebajikan setiap saat, karena waktu akan terus berlalu tanpa kita sadari dan waktu yang baik adalah apabila kita bisa menggunakan waktu tersebut untuk melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kita maupun makhluk lain. Semoga kita maju di dalam Dhamma dan terus bersemangat mempraktikkan Kitab Suci Dhammapada, Yayasan Bahusutta Petikan A?guttara Nik?ya, Vih?ra Bodhiva?sa, Klaten, 2003. - Kitab Suci D?gha Nik?ya Mah?parinibb?na Sutta. AlOF0.
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/362
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/138
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/75
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/70
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/260
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/41
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/239
  • 4adqyf2gk5.pages.dev/348
  • 10 perbuatan baik dalam agama buddha