Jakarta ANTARA - Liao Baolin 39 menghabiskan sebagian besar waktu kerjanya menyelam di bawah laut, ditemani suara deguk lembut gelembung udara yang keluar dari tangki oksigennya. Liao, seorang engineer senior perlindungan lingkungan laut, dengan cermat menanam dan memperbaiki karang, memelihara pertumbuhan karang-karang tersebut dengan visi mengubahnya menjadi hutan bawah laut yang penuh kehidupan di masa depan. Setelah lulus dari Guangdong Ocean University dengan jurusan akuakultur, Liao memulai kariernya di administrasi cagar alam nasional terumbu karang Xuwen di Provinsi Guangdong, China selatan. Selama satu dasawarsa berikutnya, dia melihat dampak dari setiap topan, yang sering kali mengharuskan pembongkaran dan relokasi rumah-rumah yang awalnya dibangun di sepanjang garis pantai. Diperburuk oleh efek pemanasan global, terumbu karang mengalami kemerosotan yang nyata, terutama akibat meluasnya pemutihan bleaching dan fenomena El Nino pada 1998, yang berdampak pada terumbu karang di seluruh dunia. Menyaksikan dampak yang mulai merambah garis pantai cagar alam tersebut, Liao sangat menyadari kebutuhan mendesak akan upaya perlindungan dan restorasi karang. "Terumbu karang memainkan peran krusial dalam ekologi Bumi, yang berfungsi sebagai habitat vital bagi banyak hewan dan tumbuhan laut," kata Liao. "Selain penting dalam menopang kehidupan laut yang beragam, terumbu karang juga berperan sebagai penghalang alami, pelindung wilayah pesisir, dan pengurang dampak destruktif dari gelombang badai. Liao sangat menyadari kebutuhan mendesak akan upaya perlindungan dan restorasi karang Pada 2016, dia mengundurkan diri dari administrasi cagar alam itu dan bergabung dengan Shenzhen Institute di Guangdong Ocean University, tempat dirinya berfokus pada perlindungan dan restorasi ekologi terumbu karang. "Saya berharap dapat melakukan lebih banyak penelitian ilmiah tentang restorasi terumbu karang dan memobilisasi komunitas yang lebih luas untuk bergabung dalam perlindungan laut kita," ujar Liao. Selama bertahun-tahun, tugas utama Liao dan timnya adalah melakukan penelitian di bidang pembiakan karang buatan dan restorasi ekologi terumbu karang. Mereka berdedikasi pada pembudidayaan dan penanaman karang yang berkelanjutan. Hal yang membedakan pekerjaan mereka adalah banyaknya waktu yang mereka habiskan untuk bekerja langsung di lapangan. "Karang tidak ditemukan di segala tempat. Karang tumbuh subur di perairan tropis maupun subtropis yang bersih, serta memiliki persyaratan kondisi yang ketat terkait sedimen, suhu, dan cahaya. Karena itu, kami para peneliti harus menyelam ke bawah laut untuk melakukan investigasi," ujarnya. "Menyelam merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi, tidak boleh ada kesalahan, karena kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat fatal. Selain itu, kami sudah terbiasa dengan kondisi yang menantang, seperti suhu tinggi, kadar garam, dan kelembapan, yang harus kami atasi selama bekerja," tutur Liao. Menurut Liao, ada berbagai kesulitan dalam proses menumbuhkan karang. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan memasang karang di baki, yang juga dikenal sebagai cangkir karang, dan membangun rak-rak bawah air yang menyerupai tempat pembibitan di mana cangkir-cangkir itu ditempatkan. Setelah dibudidayakan, karang-karang tersebut dengan hati-hati ditransplantasikan ke dasar laut. "Ketika menghadapi kesulitan, yang dapat kami lakukan adalah memperbaikinya sedikit demi sedikit melalui teknologi. Sejauh ini, tim kami telah berhasil menanam lebih dari karang, yang mencakup area seluas lebih dari 10 hektare. Saya berharap semakin banyak orang akan bertindak bersama untuk melindungi laut," tambahnya. Selain itu, pihak Guangdong Ocean University juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan terkait dari Indonesia dalam bidang penelitian dan pengembangan fauna dan flora maritim tropis yang berkelanjutan. Kerja sama tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan kolaborasi China-Indonesia di bidang perlindungan lingkungan laut. Pewarta XinhuaEditor Satyagraha COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS tumbuhan yang hidup di dasar laut. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Pendahuluan Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut yang paling indah dan kompleks di dunia. Terumbu karang sendiri adalah struktur batuan kapur yang dibangun oleh organisme karang dan alga. Selain karang dan alga, ada juga berbagai jenis tumbuhan lain yang hidup di ekosistem terumbu karang. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tumbuhan yang ada di ekosistem terumbu karang. Tumbuhan karang atau coraline algae adalah tumbuhan yang tumbuh pada permukaan karang. Tumbuhan ini membentuk lapisan berwarna merah atau ungu pada permukaan karang. Selain memberikan warna yang indah pada karang, tumbuhan karang juga berperan penting dalam menjaga kestabilan ekosistem terumbu karang. Tumbuhan Rumput Laut Rumput laut adalah tumbuhan laut yang banyak ditemukan di ekosistem terumbu karang. Tumbuhan ini memiliki daun yang pipih dan panjang. Ada banyak jenis rumput laut yang hidup di ekosistem terumbu karang, seperti rumput laut hijau, coklat, dan merah. Rumput laut berperan penting sebagai sumber makanan bagi ikan dan hewan lain di ekosistem terumbu karang. Tumbuhan Mangrove Mangrove adalah tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut yang terdapat di sekitar ekosistem terumbu karang. Tumbuhan ini memiliki akar yang menjulang ke atas dan beradaptasi dengan kondisi pasang surut. Mangrove berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang dengan menahan erosi dan menyediakan tempat berlindung bagi ikan dan hewan lain. Tumbuhan Pasir Laut Pasir laut adalah tumbuhan yang hidup di pasir pantai yang berdekatan dengan ekosistem terumbu karang. Tumbuhan ini beradaptasi dengan kondisi pasir pantai yang terus terkena ombak laut. Tumbuhan pasir laut berperan penting dalam menjaga kestabilan pantai dan memberikan sumber makanan bagi hewan laut. Tumbuhan Padang Lamun Padang lamun adalah tumbuhan laut yang hidup di perairan dangkal di sekitar ekosistem terumbu karang. Tumbuhan ini memiliki akar yang menjalar di dasar laut dan daun yang panjang dan tipis. Padang lamun berperan penting sebagai sumber makanan bagi hewan laut dan sebagai filter alami untuk menjaga kebersihan air laut. Kesimpulan Tumbuhan merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem terumbu karang. Tumbuhan seperti karang, rumput laut, mangrove, pasir laut, dan padang lamun berperan penting dalam menjaga kestabilan dan keberlangsungan ekosistem terumbu karang. Kita harus menjaga ekosistem terumbu karang agar tumbuhan dan hewan di dalamnya dapat hidup dengan baik. FAQ 1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem terumbu karang? Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem laut yang dibangun oleh organisme karang dan alga. Terumbu karang merupakan struktur batuan kapur yang membentuk aneka ragam kehidupan laut. 2. Apa peran tumbuhan dalam ekosistem terumbu karang? Tumbuhan seperti karang, rumput laut, mangrove, pasir laut, dan padang lamun berperan penting dalam menjaga kestabilan dan keberlangsungan ekosistem terumbu karang. 3. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan karang? Tumbuhan karang atau coraline algae adalah tumbuhan yang tumbuh pada permukaan karang. Tumbuhan ini membentuk lapisan berwarna merah atau ungu pada permukaan karang. 4. Apa yang dimaksud dengan padang lamun? Padang lamun adalah tumbuhan laut yang hidup di perairan dangkal di sekitar ekosistem terumbu karang. Tumbuhan ini memiliki akar yang menjalar di dasar laut dan daun yang panjang dan tipis. 5. Apa peran padang lamun dalam ekosistem terumbu karang? Padang lamun berperan penting sebagai sumber makanan bagi hewan laut dan sebagai filter alami untuk menjaga kebersihan air laut.
Mengingatsesar melintas di dasar laut dangkal maka Bab l/Bencana Alam dan Gempa Bumi 8 gempa yang terjadi dapat mengakibatkan tsunami. Tanah longsor dapat terjadi karena terjadi penggundulan hutan di daerah lereng. jembatan dll) , kerusakan lingkungarq kerusakan tanaman, tumbuhtumbuhan, Pemukiman yang berada ditepi pantai (elevasi rendah
Dariberbagai penelitian diamati bahwa kenampakan pegunungan kapur ini merupakan hasil pengangkatan dasar laut yang terjadi jutaan tahun lalu. Menurut van Bemmelen dalam Husein, dkk (2007) pengangkatan di bagian pegunungan Tanah yang tandus membuat tak banyak tanaman bisa dibudidayakan di daerah ini. Pantai Selatan dengan Karang yangZSL/GINR Taman karang yang kaya akan anemon. – Jauh di kedalaman perairan yang dingin dan gelap, tepatnya di dasar laut Greenland, ada ekosistem tenang yang tumbuh subur. Untuk pertama kalinya, sebuah taman karang ditemukan di sana dengan luas seperti City of San Jose. Mengeksplorasi laut dalam bukan hal mudah. Semakin dalam Anda pergi, maka semakin sedikit cahaya Matahari yang didapat, sementara tekanan air laut meningkat. Kedalaman beberapa ratus meter, memberikan tekanan yang menghancurkan, setidaknya untuk manusia. Dengan kata lain, eksplorasi laut dalam membutuhkan peralatan berteknologi tinggi yang khusus dirancang untuk menahan tekanan. Meski begitu, penelitian baru mengungkapkan bahwa eksplorasi seperti itu dapat dilakukan tanpa membutuhkan banyak biaya. Baca Juga Penemuan Menarik, Satu Sendok Teh Tanah Di Amazon Mengandung 400 Jamur Alat yang peneliti sebut sebagai kereta luncur video’ terdiri dari GoPro, lampu, dan laser pointer yang digunakan untuk menetapkan jarak tertentu dan bertindak sebagai paduan skala, ditempatkan pada rangka baja yang digantung pada kapal penelitian. Kereta luncur berbiaya rendah ini dapat mencapai kedalaman meter. “Laut dalam sering diabaikan dalam misi eksplorasi. Faktanya, kita memiliki peta permukaan Mars yang lebih baik dibanding laut dalam,” kata Stephen Long, ahli geografi dari University College London dan Zoological Society of London. “Perkembangan peralatan dengan biaya murah yang dapat mengeksplor lingkungan laut dalam memberikan kesempatan untuk memahami ekosistem laut,” imbuhnya. Stephen Long Kereta luncur yang digunakan untuk mengeksplor laut dalam. Saat menggunakan kereta luncur video tersebut lah, tim menemukan taman karang yang membentang 486 kilometer persegi di zona mesopelagis pada kedalaman antara 314 dan 585 meter. Di kedalaman tersebut, sangat sedikit cahaya yang masuk. Hanya satu persen dari cahaya di permukaan. Selain itu, pada kedalaman 500 meter, tekanannya 50 kali lebih besar dibanding pada permukaan. Di sana, peneliti melihat taman karang yang ditempati oleh karang-karang, spons, anemon, hidrozoa, bryozoa, dan tentu saja ikan. “Taman karang ditandai dengan koleksi satu atau lebih spesies yang menempati habitat keras hingga lembut, dari batu hingga pasir, dan mendukung keanekaragaman fauna,” papar Chris Yesson, ahli zoologi dari Zoological Society of London. PROMOTED CONTENT Video Pilihan xbLuP8.